CIREBONPOST — JAKARTA – Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati buka suara soal driver ojek online (ojol) Grab yang melakukan aksi demo.
Dirinya menanggapi gelombang unjuk rasa di beberapa kota yang memprotes layanan Grab Hemat. Dirinya mendesak agar Grab segera menghapuskan program yang dianggap merugikan para mitra pengemudi tersebut.
SPAI menuntut dihapuskannya program atau skema orderan diskriminatif,” katanya saat dihubungi hari Sabtu (19/4/2025).
1. Sikap SPAI soal Skema Hemat
Menurut Lily, skema yang diterapkan layanan Grab Hemat bersifat diskriminatif karena memprioritaskan pengemudi yang mendaftar skema itu dalam mendapatkan orderan lebih banyak (gacor). Sementara di sisi lain akan membuat pengemudi lain menjadi sepi orderan (anyep).
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, gelombang demonstrasi para mitra pengemudi Grab di berbagai kota seperti Cirebon, Jawa Barat, Semarang, Jawa Tengah, Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan Mataram, Nusa Tenggara Barat. Para mitra memprotes dan menuntut penghapusan layanan Grab Hemat yang dituding merugikan mitra karena mengurangi pendapatan mereka.
3. Arahan Wakil Menteri Ketenagakerjaan
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer ikut angkat bicara. Pria yang akrab dipanggil Noel tersebut mendukung aksi yang dilakukan oleh para mitra Grab selama dilakukan dengan kondusif dan tidak menjurus pada kekerasan.
Kawan-kawan driver yang paham itu memberatkan mereka atau tidak. Sebagai pemerintah, kami akan komunikasikan dengan aplikator. Saya mendukung driver grab unjuk rasa tetapi harus dengan cara-cara elegan dan tanpa kekerasan,” ujarnya hari Jumat.