CIREBONPOST — Cirebon – Upaya penanaman nilai Pancasila terus ditanamkan dengan berbagai cara dan model sesuai kondisi terkini. Salah satunya yang dilakukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan menggandeng kalangan akademik dari SD hingga perguruan tinggi.
Sekretaris Utama BPIP Tonny Agung Arifianto mengatakan, hari anak nasional 2025 ini menjadi momentum BPIP untuk menerapkan metode terbaru dalam upaya menanamkan nilai Pancasila dengan kondisi kekinian. Cirebon menjadi lokasi pertama penerapan metode terbaru ini. “Kalau dulu kan metodenya indoktrinasi sekarang tidak kita berdayakan semua anak didik kita salah satunya dengan bermain peran untuk mengimplementasikan nilai Pancasila seperti Gotong Royong,” kata Tonny Agung saat roadshow penerapan penanaman nilai pancasila di SDN 1 dan 2 Sunyaragi Kota Cirebon, Rabu (23/7/2025).
Ia menjelaskan, metode tersebut sudah melalui serangkaian riset yang dilakukan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Para siswa diajak bermain peran yang bermuara kepada implementasi mendalam agar mereka untuk gotong royong.
Ia mengatakan, pada implementasinya, masing-masing penerapan metode gotong royong berbeda di setiap daerah. Bergantung kepada isu strategis masing-masing di daerah. “Kalau Cirebon dari hasil riset kita yang strategis adalah sampah maka nanti akan ada kegiatan gotong royong membersihkan sampah. Role play ini model pertama yang kami terapkan di Cirebon bermain peran, proses pemecahan masalah hingga siswa mendapat pembelajaran mendalam. Hasil role play ini akan direplikasi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Namun demikian, Tonny mengatakan metode yang diterapkan di setiap jenjang pendidikan berbeda. Jika di SD fokus untuk mampu gotong royong, jenjang SMP fokus kampanye stop bullying, sementara SMA fokus kepada upaya menangkal paham intoleransi, radikalisme. Selain itu, katanya, cara pembelajaran untuk menanamkan nilai Pancasila di setiap jenjang pendidikan juga disesuaikan dengan kondisi kekinian khususnya kultur yang ada di setiap daerah.
Pembelajaran Mendalam
Dalam penerapan tersebut, siswa tidak hanya sekedar mendengarkan teori namun fokus membangun empati. BPIP katanya, juga melibatkan mahasiswa dari 4 perguruan tinggi di Cirebon sebelum terjun ke lapangan mendampingi rangkaian kegiatan mereka. “Nah, momentum Hari Anak Nasional 2025 ini menjadi penting apalagi temannya luar biasa yakni anak hebat menuju Indonesia emas 2045. Anak Indonesia bersaudara menyiratkan bahwa mereka harus terus menjaga rasa solidaritas menjunjung tinggi rasa kebersamaan,” ujarnya.
Kepala Sekolah SDN 1 dan 2 Sunyaragi Kota Cirebon Sudarnati mengapresiasi metode baru yang diterapkan BPIP pertama kali di sekolahnya. Ia memastikan metode tersebut akan diterapkan dalam pembelajaran mendalam di sekolah ke depannya.
Dia menyatakan bahwa, selama ini para siswa hanya mendengarkan teori, tanpa disertai rasa dengan hatinya. Oleh karena itu, pembelajaran mendalam menjadi salah satu metode yang akan dikembangkan di sekolah ini. “Kami sangat bersyukur apalagi penerapan pertama di Cirebon,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Kesbangpol Kota Cirebon Buntoro mengatakan, metode baru penanaman nilai Pancasila tersebut menjadi salah satu percontohan yang akan diterapkan oleh Kesbangpol untuk pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan. “Akan ada optimasi di semua lini kegiatan baik forum kerukunan umat beragama hingga mitra kita di kecamatan,” ujarnya.