CIREBONPOST — Cirebon – Di tengah polemik larangan study tour oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), Wali Kota Cirebon Effendi Edo menyatakan sikap berbeda.
Effendi Edo justru memberi lampu hijau bagi sekolah di wilayah Kota Cirebon untuk tetap menggelar study tour. Termasuk ke luar area Jawa Barat.
“Asalkan dengan rambu-rambu yang kuat, sebetulnya tidak menjadi persoalan buat saya,” ujar Effendi Edo Sabtu (26/7/2025).
Edo menegaskan kegiatan, study tour bukan sekadar jalan-jalan atau hiburan semata. Menurut dia, kegiatan itu juga menjadi sarana pembelajaran siswa di luar ruang kelas.
Bahkan, katanya, kegiatan study tour dapat memperluas wawasan siswa. Para siswa bisa mengenal dunia luar dan mendapat pengalaman baru.
“Tentunya harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak, walaupun ke luar daerah,” ucapnya.
Itu sebabnya, kata dia, sebelum diadakan study tour diperlukan perencanaan yang matang serta panduan yang jelas dari pihak sekolah.
Tingkatkan PAD
Edo menambahkan, selain bermanfaat untuk siswa, kegiatan study tour juga berdampak pada sektor pariwisata dan pendapatan daerah.
“Kalau dilarang kan nanti orang enggak pada mau datang ke Kota Cirebon. Apalagi dapat meningkatkan PAD,” ujar Edo.
Seperti diketahui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melarang kegiatan study tour bagi sekolah. Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 45/PK.03.03/KESRA.
Dedi Mulyadi menjelaskan, larangan study tour demi mencegah risiko keselamatan yang mungkin terjadi dalam perjalanan. Namun kebijakan tersebut memicu gelombang protes besar-besaran dari pelaku usaha pariwisata.
Seperti yang terjadi pada Senin (21/7/2025), demonstrasi mewarnai Gedung Sate, bahkan meluas hingga ke Flyover Pasupati dan menyebabkan kemacetan panjang beberapa waktu lalu.